Salah satu program tahunan Ziarah Yayasan Ribath Nouraniyyah Hasyimiyyah kali ini dibungkus dalam agenda Rihlah Dé Sumatera. Agenda ini bertema “Menyambung Rasa.” Sesuai namanya, ziarah kali ini tersebar di beberapa provinsi, mulai dari Lampung, Palembang, Jambi, dan ditutup di Sumatera Barat.
Rangkaian rihlah dimulai pada tanggal 2 Januari 2025, dan berakhir pada 9 Januari 2025. Agenda Rihlah tahun ini diisi dengan beberapa kegiatan utama sebagai berikut:
- Rihlah dakwah dan kajian
- Silaturrahim ke RNH cabang
- Ziarah makam guru-guru mulia
- Kajian Al-Hikam spesial
- Tablig Akbar
Program ziarah ini dipimpin oleh gurunda Abuya Dr. H. Arrazy Hasyim, MA.Hum didampingi oleh para muallim RNH; Buya Dr. Aldomi Putra, MA., Buya Ashfi Bagindo Pakiah, dan Buya Yunal Isra. Agenda ini diikuti oleh lebih dari 30 orang jamaah dari berbagai, wiiayah, termasuk negeri jiran Brunei Darussalam.
Agenda ziarah kali ini terasa semakin spesial karena diselingi akad dan resepsi pernikahan salah satu santri RNH, ustadz Muhammad Hidayatullah, LC., MA. Selain kegiatan-kegiatan di atas, tidak lupa para jamaah disuguhi kunjungan wisata ke kota Bukittinggi, seperti Jam Gadang dsb.
Seluruh rangkaian agenda kemudian ditutup dengan Tablig Akbar bertema senada yang diisi oleh Abuya Dr. H. Arrazy Hasyim, MA.Hum. Di dalam tausiyahnya, Abuya menekankan bahwa “Menyambung Rasa” tidaklah sah jika tidak terbit dari Nur Muhammad Saw.
Beliau juga menjelaskan fondasi kajian Nur Muhammad, yang merupakan bagian dari kema’rifatan dan hakikat, bukan akidah yang wajib diimani. Di sini juga Abuya Arrazy Hasyim menyampaikan bahwa dalil tertinggi dalam beragama bukanlah lembaran kertas, tetapi ilmu yang berasal dari guru-guru yang bersanad kepada Bagina Nabi Muhammad Saw.
